Diposkan pada Indonesia, Surabaya

Surabaya.. Surabaya oh Surabaya

“Surabaya.. Surabaya oh Surabaya.. Kota kenangan, kota kenangan takkan terlupa..”
Sepenggal lagu untuk kembali membuka memory akan sebuah kota yang dalam benak saya cukup panas, padat seperti ibukota dan berisi orang-orang dengan dialek yang sangat khas dan tentunya kenangan singkat yang pernah terjalin dulu. 
Yah.. Di tahun 2016 ini kembali saya mengunjungi kota ini. Setelah beberapa bulan sebelumnya pun menyambangi kota pahlawan ini bersama dengan rombongan paduan suara gereja. Dan kali ini kembali untuk urusan gereja. 
Ada hal yang menarik mengapa buat saya Surabaya adalah kota kenangan.. Karena letaknya yang ada di ujung kota surabaya membuat saya penasaran ingin sekali mencoba berbagai moda transportasi untuk meraihnya. 

Yang pada akhirnya hampir semuanya tercapai, setidaknya sudah melalui jalur darat-laut dan udara. Saya pernah ke Surabaya dengan menumpang kapal laut, sekalipun hanya singgah sampai di pelabuhannya. Lalu beberapa tahun lalu lewat udara kembali ke kota ini. Yah kembali untuk membawa kenangan kecil yang berumur singkat. Sampai pada tahun ini, Tuhan kembali membawa saya beberapa bulan lalu mengunjungi kota ini dengan menelusuri bagian utara pulau Jawa dengan Bus, sehingga bisa merasakan tol baru di pulau jawa, tol cipali. Tidak sampai disitu, beberapa bulan kemudian kembali untuk sebuah urusan ke kota ini dan kali ini dengan menumpang kereta. 

Kota yang apik ini kini rasanya tak beda dengan ibukota negara. Penuh dengan bangunan tinggi, pencakar langit mulai hadir menghiasi kota yang jaraknya 18 jam dengan kereta dr pusat pemerintahan. Tapi asuhan Ibu Risma sungguh terlihat dengan apiknya taman-taman di sepanjang jalan. 

Yah berbagai cara mencapainya dan tak adalagi rasanya yang menjadi begitu penasaran untuk mengajak kembali. Karena kisah telah selesai, berbagai cara telah ditempuh. Yang tersisa kini tinggallah kenangan. Semoga suatu saat bisa kembali untuk melihat perkembangan kota ini lagi

Diposkan pada Sharing, traveling

Solo Traveling, Siapa Takut..?!

2 Tahun lalu sempat berjanji dalam hati, suatu saat saya harus bisa jadi solo traveller! Iyaaa.. Hal ini terasa semakin menggebu-gebu, karena susahnya mencari rekan seperjalanan yang punya waktu dan semangat yang sama. Maka hasrat bersolo traveling semakin datang menggebu-gebu.

Dan voila, kesempatan bersolo traveling akhirnya datang juga. Tiket setahun lalu itu hampir saja saya batalkan, tapi setelah sebuah kejadian akhirnya memantapkan saya untuk melangkah pergi.

Saya hanya punya waktu 3 bulan persiapan sampai ke hari-h. Jujur aja ini cukup bikin saya maju – mundur untuk berangkat. Karena kata orang-orang kalau mau mulai ber-solo traveling tuh carilah negara-negara yang aman, transportasi yang mudah dijangkau; terlebih lagi saya ini adalah seorang perempuan yang akan mendamparkan dirinya di negara antah berantah. Jauh dari orang tua, keluarga, teman-teman membutuhkan banyak persiapan yang matang.

Oleh karena itu, sebelum perjalanan panjang mengelilingi kepulauan disekitar Andaman Straits, saya membuat rangkaian persiapan

# Mental

Naaah.. ini nie yang buat rencana itu berjalan dari 2 tahun lalu dan akhirnya terwujudlah di tahun ini. Segala sesuatunya bisa kita siapin, tapi kalau mental kita untuk ber-solo traveling ga ada, maka niscaya smuanya itu akan kita batalkan ( Ini pernah terjadi!!)

Jalan sendiri tanpa teman itu rasanya ga mudah, apalagi untuk orang seperti saya yang cukup introvert. Masuk dalam lingkungan baru, memulai pembicaraan bahkan berkenalan dengan orang yang bahasanya berbeda itu adalah tantangan yang cukup besar. Belum lagi kalau kita harus menghadapi masalah seorang diri dalam perjalanan.

So.. jangan takut untuk bersolo traveling, asalkan kamu mempersiapkan mental mu untuk tetap berjalan dan kalahkan ketakutan & kekhawatiran yang timbul! Percayalah ada pengalaman yang menarik dari setiap perjalanan yang kita lakukan.

# Restu

Hmmm.. setelah menyiapkan hati, maka mintalah restu dari orang tua/ pacar/ istri/ suami/ tunangan/ selingkuhan or siapalaaah dia yang pantas kau mintai restu. Aciiyeeeh… gw pake restu, padahal ijin sie, alias ngomong lah ke mereka. Naah.. ini gw yang kadang-kadang ngerasa hampir mirip maling kundang, karena sering kali maksa direstuin buat jalan. Tapi kalo sebelum-sebelumnya selalu ada temen, maka kali ini kudu ada konferensi meja kotak (meja di rumah ga ada yang bunder!) untuk ngebahas ini. Jadi biar mereka tau anaknya mengembara mencari kitab selfie ke negri sebrang, sehingga nantinya perjalanan bisa lebih tenang karena tau ada doa yang selalu terucap mengiringi perjalanan gw. hehehe..

# Cuti

Nah… buat mereka yang masi menggantungkan biaya travelingnya sama sie empunya perusahaan. Maka segeralah cari hati bos mu, selesaikan tunggakan-tunggakan kerjaan (tunggakan utang, abis liburannya aja!), atur jadwal cuti dengan rekan tim sekerjamu and hand over kerjaan mu dengan baik dan benar. Biar pas lagi traveling jangan kalian diteror sama no telpon dari kantor buat minta informasi tentang kerjaan yang kurang jelas.

# Itinerary

Bagian kesukaan saya niih… Makanya kali ini ga cukup khawatir, karena saya tau saya suka banget untuk bikin itinerary perjalanan. Kalau sudah memutuskan ber-solo traveling dan kalian pergi dengan waktu yang terbatas. Maka menyusun itinerary akan sangat membantumu untuk mencapai tempat-tempat yang kamu mau pluuus bisa punya perkiraan budget yang harus kamu keluarkan. Tapi hal ini akan berbeda buat mereka-mereka yang memang mau bersantai-santai dan menikmati perjalanan, yang suka dengan unexpected things during their trip. Tapi buat saya sie traveler kere nan serakah, itinerary is a must!

Owya, saya biasanya menginformasikan itinerary saya ke orang rumah, so mereka akan tahu hari ini saya sedang ada di mana. Hal ini sangat penting, agar apabila sesuatu terjadi di daerah yang kita kunjungi mereka dapat tahu. Mereka kan ga selamanya hafal kota yang kita kunjungi tiap harinya. Dari pada mereka khawatir, maka printlah itinerary mu dan letakkan di tempat yang mudah untuk dibaca oleh orang rumah mu.

# Passport

Kalo kamu keluar negri, hal yang menjadi identitasmu yah passport ini. Mo yang 24 ato 48, yang covernya ijo polos ato uda dengan sarung beraneka ragam. Yang penting segala identitas kita bisa dibaca dengan jelas. And berhubung ini adalah salah satu dokumen negara, so lebih baik dijaga dengan baik, usahakan jangan sampai basah sehingga segala cap-cap luntur. Karena dengan begitu maka passport kita akan dianggap sebagai passport cacat. And selalu cek expired date nya, karena banyak negara yang tidak akan mengijinkan kita masuk kalau passport kita usianya kurang dari 6 bulan dari tanggal expired.

# Tiket

Sekalipun sekarang sudah ada e-ticket, tapi ga salah untuk selalu siap tiket yang diprint. Untuk jaga-jaga kalau kita kesulitan membuka perangkat elektronik kita. Atau amit-amit kalau kita kehilangan di tengah perjalanan.

# Informasi

Kumpulkan informasi dari sebelum kita pergi, kalau saya biasanya akan print peta daerah tsb (pdhl app offline n online uda banyak yah!), peta mrt/ lrt, gambar tempat yang akan kita kunjungin ato beberapa kata-kata dalam bahasa setempat.

# List Barang Bawaan

# Minum Vitamin

# Siapkan Obat-obatan

# Notes kecil & Pulpen

Simple tapi penting banget, kadang kita butuh pulpen untuk segala urusan immigrasi. Or untuk nulis pengeluaran sepanjanga perjalanan.

# Rol Rambut

Bagi kaum hawa kebutuhan akan tampil kece itu sifatnya kudu-wajib bin musti! Tapi.. yang jadi masalah adalah ga semua orang mampu menyewa hotel dengan paket yang lengkap..kap..kap..!! Kalau di hotel tersedia hair dryer, maka niscaya hilanglaah sie bad hair day. Tapi kalo ngaa ada…?! Pilihannya cuma bawa dari rumah itu hair dryer n menuh-menuhin isi backpack kita atauuuu cari alternatif lainnya. Naah.. ini adalah cara saya buat dapetin rambut yang tetap kece kala liburan, ukuran rol rambut jauh lebih kecil n ringan. Owya, jangan bawa 1 set juga yah! Menurut saya cukup bawa 2 buah rol rambut aja, bisa dipake gantian ko. Hemat tempat and yang pasti hemat berat backpack kita.

 

Rangkaian perjalanan Solo Tripnya dilanjutkan di postingan lainnya yaaah…!!

 

Keep traveling and always remember You are not lucky, coz you are blessed

-Pink-

Diposkan pada Tanpa kategori

Mana Lebih Indah..?!

“Ach kamu liburannya ko keluar negri terus…?! Indonesia juga banyak kali tempat indah”

“Kalo gw sie mending explore Indonesia dulu deh, baru keluar”

“Sayang banget masa orang luar dateng jauh-jauh kesini, eh kita malah berbondong-bondong keluar”

Zzzz.. Pernah menghadapi situasi seperti ini..?

Saya..?! Seriiiiiiiing….!!!

Padahal setiap kali saya berlibur, saya ga minta uang mereka untuk biayain trip saya. Saya juga ga minta mereka untuk cariin informasi tentang tempat yang saya kunjungin. Cuma bermodal dari mendengar rencana perjalanan saya atau foto-foto yang saya share di media sosial. Maka hadirlaaah pernyataan-pernyataan di atas.

Tapi masalahnya apakah hal itu salah..??

Hmm… Tentu tidak! Saya mencoba melihat dari berbagai sisi, mengapa timbul pernyataan-pernyataan tersebut.

Apapun alasannya, mari kita kembali melihat proses penciptaan. Di Alkitab (seperti yang yang saya imani) dikatakan bahwa “Allah melihat bahwa semuanya itu baik” (Kej 1 : 25b)

Jelas tentunya bahwa saat Tuhan menciptakan dunia ini, Dia membuat semuanya baik! Bahkan gurun yang terkenal gersang dan tidak berkehidupan, saat ini malah dicari-cari orang untuk dikunjungi. Apalagi kalau kita berkunjung ke gunung dan laut, ach itu mah indahnya luar biasa yaaah.

So.. apa yang membedakan objek wisata di Indonesia dan luar negri, kalau menurut saya bukan karena tempatnya. Tapi bagaimana negara tersebut mampu mengolah daerahnya, bagaimana mereka memanfaatkan potensi dan meningkatkan kekurangan sehingga tetap dapat dikunjungi oleh para wisatawan.

Bayangkan Singapura yang luas wilayahnya hanya sepetak dibandingkan dengan Indonesia, tapi dikunjungi oleh turis dari berbagai negara (hmm.. yah bahkan mungkin Indonesia penyumbang turis terbanyak ke negara tersebut!). Ada keindahan alam yang semenonjol apakah dibanding Indonesia? Tapi bagaimana kekurangan dari potensi itu dimaksimalkan dengan melihat potensi yang lainnya.